Mendaftarkan Media Online Menjadi Publisher Tadex

SISITERANG.ID - Malam ini saya mendaftarkan media siber milik saya dan rekan-rekan ke platform Tanah Air Digital Exchange (Tadex). Media siber ini sudah kami jalankan sejak 2016 dan alhamdulillah masih berjalan meski tertatih-tatih. Media kami ini sudah terverifikasi administrasi Dewan Pers dua kali. Yakni pada 2017 dan pada 2019 ada pemberkasan ulang. Dewan Pers baru bisa melakukan verifikasi faktual pada tahun 2020.

Saya bicara soal verifikasi faktual media online ini karena Tadex mewajibkan publisher-nya adalah media online yang terverifikasi administrasi dan faktual Dewan Pers. Tadex sepertinya memang ingin publisher mereka adalah media online yang memang kredibel dan tentunya jauh dari penyebaran hoaks.

Saya sudah pernah bahas sebelumnya di artikel lain soal Tadex yang belum membuka keran bagi blogger. Beberapa literatur yang saya baca, Tadex yang diluncurkan Menteri BUMN Erick Tohir pada Juni 2021 lalu merupakan platform besutan Telkom Group bekerjasama dengan Dewan Pers dan Task Force Media Sustainability.

Pendaftaran

Saya secara langsung mendaftarkan media saya ini ke platform Tadex. Ada beberapa kolom yang harus diisi. Mulai dari data perusahaan, data penanggung jawab, rekening, nomor verifikasi Dewan Pers dan sebagainya.

Tidak terlalu banyak yang harus diisi dan terbilang cepat. Selanjutnya, tim Tadex akan melakukan verifikasi data yang saya kirim tersebut.

Belum tahu, kapan verifikasi akan berlangsung. Namun, berdasarkan email yang saya terima, pihak Tadex meminta saya untuk melakukan cek email secara berkala untuk bisa tahu status pendaftarannya. Diterima atau tidak.

Bukan PPC, Beda dengan AdSense

Berbeda dengan Google AdSense yang bayarannya adalah per klik iklan, namun Tadex katanya punya sistem yang lebih transparan untuk pembayaran publishernya. Saya belum terlalu paham bagaimana sistem transparan yang dimaksud. Pastinya, kita harus jadi publisher dulu baru tahu, perhitungannya speerti apa.

Harapan saya tentu saja, Tadex bisa menjadi pemasukan alternatif bagi media online daerah. Pasalnya, banyak media di daerah yang hanya mengandalkan pemasukan dari iklan Pemerintah Daerah. Padahal, sejak pandemi covid-19, banyak anggaran Pemda dipangkas oleh Kemenkeu yang berimbas pada hilangnya pendapatan media online lokal.

Pendapatan Google AdSense memang tidak bisa begitu diharapkan. CPC yang kecil, terutama bagi konten lokal, membuat AdSense tidak begitu membantu. 

Saya berharap Tadex benar-benar bisa menjadi solusi keuangan media online lokal yang tentu harus dibarengi dengan konten yang berkualitas.


0 Komentar

Berkomentarlah dengan santun dan bijak. Ayo jadi warganet cerdas.